Padang,Babarito
Komandan Korem 032/Wbr Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, selaku ketua Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI). Optimis olahraga orienteering berkembang di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar). Pasalnya, olahraga yang seharusnya diperuntukan kalangan militer, saat ini menjadi cabang olahraga yang diminati semua kalangan dan cocok untuk semua kalangan dari semua umur.
Alumnus Akmil 1992 itu mengatakan, olahraga orienteering ini di Indonesia sudah dikenal sejak 28 tahun yang lalu. Bahkan telah mendunia. Baik dari tingkat umum, pelajar, mahasiswa hingga kalangan militer.
“Olahraga ini tergabung di dalam Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI), yang telah menjadi keanggotaan Internasional Orienteering Federation (IOF) dan juga telah dipertandingkan di Olimpiade,” kata Danrem saat meninjau pelatihan Orienteering di markas Batlyon 133 Yudha Sakti, Kamis (22/8).
Jendral Bintang Satu itu, mengatakan bahwa olahraga orienteering ini perlu digalakkan di tanah air, termasuk di Sumbar. Salah satunya dengan upaya sosialisasi dan promosi harus terus menerus dilakukan. Hal ini sekaligus untuk menjaring bibit-bibit atlet unggulan, untuk berkompetisi dikancah nasional dan internasional.
“Selain mencari bibit unggul yang ada di Sumbar. Olahraga ini sangat cocok dengan topografi Sumbar, disamping untuk perkembangan pariwisata alam dan bisnis,” ujarnya.
Putra dari mantan wakil Presiden RI ke-6 itu menyebutkan, olahraga orienteering ini hanya dibekali sebuah peta topografi secara khusus. Maka peserta sangat dituntut, mampu bergerak cepat, gesit, dan tepat untuk menemukan control point yang telah ditentukan panitia.
“Selain mengandalkan fisik untuk berbagai outbond, peserta orienteering juga diajak berpikir. Jadi memang bukan sekedar berlari, tapi juga berpikir,” imbuhnya.
Selain itu lanjut Kunto, orienteering merupakan salah satu cabang olahraga yang sejatinya dilakukan di alam bebas. Oleh sebab itu pula, selain kesehatan fisik, juga sangat diperlukan kemampuan dan keterampilan membaca navigasi peta dan kompas.
“Pada awalnya, olahraga orienteering digunakan anggota militer untuk melatih kemampuan navigasi darat, dengan berbagai variasi. Diantaranya, foot orienteering, mountain bike orienteering, ski orienteering, dan trail orienteering,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua FONI Sumbar, Oki Aria Adinata yang didampingi Koordinator bidang organisasi Dani Novia menyampaikan bahwa saat ini antusias untuk cabor Orienteering sangat banyak, ” Sekarang Pengurus 29 orang yang terdiri dari 19 Pengcap di kota kabupaten yang ada di Sumbar seperti Padang, Bukittinggi, Padang Panjang, Pasaman, Agam, Solok, dan mungkin kedepannya lebih banyak lagi. Selain olahraga, juga ada nilai pariwisata serta kita bisa melihat bagaimana keadaan alam jika objek kita di hutan,” katanya. (oke)