Padang, Babarito
Guru salah satu unsur yang sangat penting dalam menghasilkan pendidikan bermutu. Tak terkecuali guru Pendidikan Agam Islam (PAI), namun pengetahuan dan penguasaan teknologi dibilang belum maksimal.
Menyikapi hal ini Kementerian Agam meluncurkan Aplikasi SIAGA (Sistem Informasi Administrasi Guru Agama) yang tahun 2018 masih dalam masa uji coba. Untuk Kanwil Kemenag Sumatera Barat aplikasi ini masih tahap sosialisasi.
Hari ini, Kamis (29/8) Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, H. Hendri membuka secara resmi sosialisasi Siaga yang digelar Bidang Pakis di Hotel Amaris Padang. Sebelum dibuka Kakanwil, Plt. Kepala Bidaang Pakis, H. Armadi menyampaikan sosialisasi ini diikuti Kasi PAI dan operator Siaga dari Kemenag kabupaten kota se-Sumatra Barat.
Adapun tujuan kegiatan ini ungkap Armadi, untuk memberikan pemahaman dan peningkatan peran tenaga kependidikan sebagai penunjang kelancaran pendidikan agama Islam. Kemudian memudahkan para guru dalam validasi data sebagai basic data.
Sementara Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, H. Hendri dalam arahannya menyampaikan dalam menghadapi era industry 4.0 perlu peningkatan kualitas dan kemampuan menguasai teknologi informasi. Hal ini untuk memetakan perbaikan dan merencanakan program Pendidikan Agama Islam (PAI) ke depan.
“Kemudahan bagi guru dalam pendataan pada aplikasi siaga diharapkan mampu mengurangi berbagai tugas dan kewajiban guru serta administrasiny sehingga tercapai tujuan pendidikan nasional itu,” ungkap Kakanwil.
Karena tujuan pendidikan nasional itu lanjut Kakanwil, Bagaimana pendidikan mampu menghasilkan insan yang sempurna bukan hanya fisik tapi juga mental, bukan hanya badan tapi juga rohaninya.
Untuk mewujudkan pendidikan nasional, maka pemerintah melakukan beberapa hal diantaranya, melahirkan pendidik yang profesional. Guru adalah pendidik profesional yang bertugas mendidik, mengajar, melatih dan mengevaluasi serta menilai peserta didik. Namun hal itu tidaklah mudah, ungkap Kakanwil.
Kedua, memberikan pendidikan merata di tengah-tengah masyarakat. Saat ini tidak ada lagi daerah yang tidak terjangkau pendidikan, minimal pendidikan dasar. Ketiga, memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mempermudah berbagai hal yang berkaitan dengan seluk beluk pendidikan.
Kakanwil juga memaparkan ada 8 (delapan) manfaat menguasai ilmu pengetahuan dan tenologi, Mempermudah komunikasi, dengan orang yang kita inginkan, siapapun itu. Mempermudah pekerjaan yang dilakukan manusia. Waktu yang digunakan lebih efisien. Memperoleh informasi yang akurat.
Selanjutnya, Membantu dalam mendapatkan sumber energi baru untuk kelangsungan hidup manusia. Sumber Daya Alam yang ada di bumi lebih mudah dikelola dengan berkualitas. Membuka lapangan pekerjaan baru. Membawa manusia ke jaman yang modern dan maju.
Diakhir arahannya Kakanwil berharap mudah-mudahan terjadi pengembangan Pendidikan Agama Islam di Sumatera Barat.
“Untuk itu di minta kepada Kasi PAI untuk mensosialisasikan kepada guru. Karena tugas kita adalah meningkatkan kualitas PAI di Sumatera Barat, tutup Kepala Kanwil. (*/abd)