Padang,Babarito
Penghulu tidak hanya bertugas untuk menikahkan sepasang insan manusia, namun juga mampu menulis. Hal inilah yang dilakukan para penghulu se-Sumatera Barat (Sumbar), yang mengikuti pelatihan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sumbar, Jumat (30/8).
Kepala Kanwil Kemenag Sumbar H. Hendri mengatakan, banyak isu strategis yang harus menjadi perhatian penghulu. Pasalnya, isu strategis ini harus dicari penyebab dan solusinya.
“Saat ini banyak cerai gugat, perkawinan beda agama yang terjadi dibeberapa negara, munculnya komunitas poligami, fenomena kawin sejenis atau LGBT, di beberapa negara. Di mana fenomena ini sudah muncul di nasional, bahkan juga banyak terjadi di Sumbar. Di mana letaknya falsafah adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah,” katanya.
Kakanwil Kemenag Sumbar, belum melihat ada dialog terbuka, dari penghulu baik di media sosial maupun di media massa seperti radio untuk berdialog dg langsung masyarakat.
“Wacana ini perlu dibuka dan digerakkan, karena perkembangan media sosial hari ini bisa dimanfaatkan untuk, menunjang profesi kita untuk lebih dekat dengan masyarakat,” ujarnya.
Dia berharap, kepada penghulu yang akan mengikuti pelatihan di LKTI Nasional nanti, agar masuk 3 (tiga) besar. “Harus ada kerja keras dari tim, jangan tampil biasa saja tapi harus luar biasa. Jangan hanya sekedar pergi ke Jakarta tetapi tidak membawa apa-apa untuk Sumatera Barat,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Urais dan Binsyar H. Syamsuir menjelaskan, bimbingan teknis (bimtek) ini bertujuan agar penghulu mampu dalam menulis lebih fokus dan terarah sesuai dengan petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) yang telah ditentukan tim pusat. (oke)