Padang, Babarito
Pertumbuhan ekonomi Kota Padang 20 tahun ke depan diseminarkan. Kegiatan ini kerja sama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Padang dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas, di Gedung F, Unand, Selasa (13/08).
Dengan tema “Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi dalam Kondisi Rawan Bencana”, seminar ini diikuti OPD di lingkup Pemerintah Kota (Pemko) Padang, dosen dan mahasiswa Unand. Bertindak sebagai narasumber, Wali Kota Padang Mahyeldi, SP, dosen Fakultas Ekonomi Unand Prof. Dr. Syafruddin Karimi, dan Pusat Studi Bencana Unand Dr. Febrin Anas Ismail, Eng.
Wali Kota Padang Mahyeldi dalam forum itu mengatakan, Kota Padang merupakan daerah rawan bencana, yaitu ancaman gempa dan tsunami. Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kota Padang. Meskipun demikian Mahyeldi menegaskan, akan tetap berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Mahyeldi menambahkan, fokus pengembangan Kota Padang 20 tahun kedepan antara lain, pengembangan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Anai, pengembangan kawasan Teluk Bayur dan Bungus, pengembangan angkutan pesisir pantai dan sungai di Kota Padang.
Selain itu juga mengembangkan RSUD, dr. Rasidin menjadi RS berkelas internasional, pengembangan Pasar Induk dan Grosir berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di Lubuk Buaya Koto Tangah dan pembangunan jalur evakuasi, shelter, jalan dan jembatan.
“Dengan berbagai macam fokus pengembangan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Padang 20 tahun kedepan,” ujar politisi PKS tersebut.
Lebih jauh dijelaskan Wali Kota Padang dua periode tersebut, visi pembangunan Kota Padang 20 tahun kedepan yaitu mewujudkan Kota Padang sebagai kota metropolitan berstandar internasional yang bertepatan menjelang seratus tahun kemerdakan Republik Indonesia. Pada saat itu, Indonesia diprediksi menjadi salah satu negara maju di dunia.
“Untuk itu Kota Padang terus melakukan persiapan melalui peningkatan kualitas SDM yang kreatif dan inovatif, pembangunan ekonomi inklusif dan menciptakan tatakelola reformasi birokrasi dan tata pemerintahan yang lebih baik,” ungkapnya.
Di samping itu, Pemko Padang juga telah menjalin kerja sama dengan beberapa negara yang berada di Indian Ocean. Kerja sama ini juga sebagai kesiapan Padang sebagai Kota Internasional.
“Untuk itu kami berharap dukungan dari semua pihak dan stakholder terkait bagaimana wajah Kota Padang 20 tahun kedepan terwujud,” tutupnya.
Di sisi lain, Dr. Febrin Anas Ismail, Eng dari Pusat Studi Bencana Unand menuturkan, agar Kota Padang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam kondisi rawan bencana tersebut harus membangun infrastruktur yang kuat, menyediakan jaminan bagi masyarakat yang terkena bencana serta mewujudkan masyarakat sadar bencana.
Sementara itu, Prof. Dr. Syafruddin Karimi menyoroti masalah parkir dan aturan. Dia mengharapkan Pemko Padang dapat meningkatkan ketertiban parkir dan aturan pedagang kaki lima. Serta membuat Perda yang lebih luas tentang perparkiran dan PKL. (*/ti)