Parit Malintang, Babarito
Tingkatkan kewaspadaan hadapi resiko bencana, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman luncurkan contact centre Kebencanaan 112 Papa Sadar Bana (Padang Pariaman Siaga Darurat Bencana) bertempat di halaman Kantor Bupati, Kamis (15/8).
Layanan yang diluncurkan merupakan media pengaduan darurat bencana yang saling terintegrasi. Sistem layanan ini dapat diberikan kemudahan bagi masyarakat, agar kejadian kondisi darurat dapat dilaporkan kepada pihak yang berwenang sesuai dengan lokasi kabupaten/kota masing-masing.
Dalam sambutannya Bupati Padang Pariaman, Ali Mukni mengungkapkan apresiasi sekaligus rasa syukurnya atas hadirnya layanan contact centre kebencanaaan 112 Papa Sadar Bana yang digagas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten tersebut.
“Saya teringat bencana yang terjadi di Kabupaten Padang Pariaman pada tahun 2009 lalu, saat itu 85% rumah rusak berat,” kenangnya.
Bahkan satu nagari rata dengan tanah tertimbun lonsor yang disebabkan oleh gempa saat itu. Ali Mukni berharap melalui layanan siaga bencana Papa Sadar Bana yang diluncurkan, dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah dalam upaya program mitigasi bencana. Di samping kesiapan secara teknis, Bupati juga menghimbau agar seluruh lapisan masyarakat senantiasa meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Allah yang Maha Kuasa sembari berdoa meminta agar dijauhkan dari segala bencana.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD, Budi Mulya mengatakan bahwa Kabupaten Padang Pariaman adalah Kabupaten Ke-35 dari 514 kabupaten/kota di Indonesia yang telah mengaktifkan layanan contact center kebencanaan 112 sekaligus pertama di Sumatra Barat.
“Layanan contact centre ini kedepannya akan terus dikembangkan agar dapat mengantisipasi semua bentuk kebencanaan termasuk bencana kebakaran,” ujarnya.
Selanjutnya dikatakan bahwa layanan contact centre Papa Sadar Bana, merupakan sistem informasi penanggulangan bencana berupa aplikasi berbasiskan android yang dapat diunduh di Playstore pada perangkat seluler seluruh masyarakat.
“Pada aplikasi ini terdapat data lengkap tentang bencana yang terjadi, lokasi bencana, berapa jumlah masyarakat terdampak yang mengungsi serta jumlah korban dalam bencana tersebut,” tutup Budi. (*/ti)