Padang, Babarito
Kekeringan melanda warga RT 05 RW 02 Kelurahan Batu Gadang Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang. Setidaknya terdapat 10 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak akibat kekeringan tersebut sehingga membuat masyarakat kesulitan dalam mendapatkan air bersih.
Ratna Dewita (47) seorang warga setempat yang ditemui, Jumat (23/8) mengatakan bahwa untuk kebutuhan air sehari-hari masyarakat Kelurahan Batu Gadang harus ke sungai, dan menempuh jarak lebih kurang 500 meter untuk menuju ke sungai melakukan kegiatan mencuci dan mandi.
“Untuk ke sungai kita harus jalan dulu, memang kalau dari rumah saya kan tidak terlalu jauh. Tapi kondisi jalannya begitu, ya menurun, dan pada saat pulang kita harus mendaki lagi,” ujar Ratna.
Ratna mengungkapkan kondisi jalan menuju sungai yang seperti itu membuatnya mencuci pakaian ke tempat pencucian laundry, dan juga membeli air galon untuk minum.
“Pengeluaran kami bertambah jadinya, diakibatkan kondisi yang seperti ini,” ujarnya lagi.
Sementara itu Upik (55) juga mengeluhkan hal yang sama yaitu kekeringan membuatnya kesulitan untuk mendapatkan air bersih. “Karena musim panas, dan tidak ada turun hujan. Jadinya sulit untuk mendapatkan air,” ujar Upik.
Ia berharap hujan turun dan kembali mengisi air yang ada di sumur, dan air yang mengalir dari bukit Batu Putih dapat mengalir kembali. Dikatakannya, kekeringan ini tidak hanya terjadi pada tahun 2019 ini saja, namun juga terjadi di tahun-tahun sebelumnya.
“Tahun-tahun sebelumnya juga terjadi musim kemarau, namun tahun lalu tidak sampai membuat sumur-sumur yang ada menjadi kering, semenjak musim kekeringan ini kami mendapat bantuan air bersih berkat bantuan dari CSR PT Semen Padang,” pungkasnya.
Sementara itu Kasi Kedaruratan BPBD Kota Padang Sutan Hendra mengatakan, beberapa kelurahan di wilayah Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) alami kekeringan. Hal ini disinyalir karena dipicu akibat faktor cuaca panas beberapa hari belakangan.
“Mayoritas masyarakat setempat mengeluhkan minimnya pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Menanggapi persoalan itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang bergerak cepat,” ujar Sutan Hendra.
Dikatakannya, distribusi air bersih pun kemudian langsung dilakukan yang disambut antusias oleh masyarakat. Salah satunya masyarakat di Kelurahan Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan. Sedikitnya, di wilayah ini terdapat 50 Kepala Keluarga (KK).
“Iya tadi pagi Jumat (23/8) Kami baru mulai mendistribusikan air bersih, hingga siang ini sudah trip ketiga. Jadi satu trip sebanyak 5.000 liter, jadi sudah 15.000 liter. Tahap awal baru di Kelurahan Batu Gadang,” ujarnya.
Dalam sehari BPBD Kota Padang menargetkan bisa mendistribusikan air bersih hingga enam trip. Upaya penyaluran air bersih ini pun juga dibantu BPBD Sumbar hingga Tim Reaksi Cepat (TRC) Semen Padang.
“Kami secara mobile dalam pendistribusian air bersih. Nanti pindah-pindah dari satu kelurahan ke kelurahan lainnya. Pendistribusian air bersih ini akan dilaksanakan sampai masyarakat kembali normal, selagi butuh air terus kami salurkan,” ungkapnya.
Selain di Batu Gadang, Sutan mengungkapkan dari catatannya terdapat di kelurahan lain yang terdampak kekeringan. Seperti di Padang Besi, Baringin, dan Tarantang dengan jumlah KK yang berbeda-beda.
“Memang musim kemarau sekarang ya. Terus sumber air masyarakat di sana memang dari sumur, kalau sumur bor enggak bisa karena tanah banyak batu-batu. Dan untuk ke sungai hanya untuk sekedar mandi, aksesnya cukup jauh masyarakat untuk berjalan,” ujarnya.
Ia berharap, dengan pendistribusian air bersih ini, setidaknya dapat mengurangi masalah masyarakat. “Apalagi air bersih ini digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti untuk minum, memasak dan lainnya,” pungkasnya. (mor)