Padang, Babarito
Sumatra Barat merupakan wilayah yang kaya akan potensi pariwisata. Banyak daerah-daerah yang memiliki potensi pariwisata tersembunyi yang indah, namun belum bisa dikelola dengan baik. Salah satunya adalah Wisata Puncak Pusaran Angin, Jorong Payo Rapuih, Kecamatan Batipuh, Tanah Datar. Dari tempat ini, terlihat lanskap keseluruhan Danau Singkarak. Selain itu, puncak ini juga dikelilingi beberapa gunung dan bebukitan yang sangat memanjakan mata dan tentunya ‘instagramable’.
Kepala Jorong Payo Rapuih Rusli Dt. Rajo Pangulu mengatakan bahwa tempat ini memang sudah tidak terkelola lumayan lama. “Dulu Wisata Pusaran Angin Puncak Payo ini sangat terkenal, bahkan sampai ke luar negeri. Banyak turis-turis dari berbagai negara datang untuk berwisata ke sini. Mereka datang untuk menikmati keindahan alam sekaligus mencoba olahraga paralayang. Ada yang datang dari Jepang, China, Belanda, Kanada dan negara-negara lainnya,” ucap Rusli, Selasa (30/7).
Ia menambahkan, selama kurang lebih dua tahun, tempat ini menjadi primadona bagi turis untuk olahraga paralayang. “Namun karena kesibukan dari masyarakat dan para pemuda banyak yang lebih memilih untuk merantau, perlahan-lahan tempat ini mulai ditinggalkan turis karena tidak ada pengelolaan yang baik, akses jalan yang rusak serta tempat wisata ini juga mulai tidak terawat,” tambahnya.
Rusli juga menjelaskan bahwa secara fasilitas, tempat ini sudah lumayan lengkap. Sudah ada gazebo atau tempat duduk yang dilengkapi payung, toilet, dan mushalla yang dibangun pada zaman pemerintahan Presiden Megawati. Setelah itu tidak ada lagi pembangunan di sini karena tidak adanya pengelola yang bisa fokus mengurus hal tersebut.
“Kami sebenarnya sudah berusaha menghidupkan kembali pariwisata ini dengan menghubungi pihak terkait, namun memang sampai sekarang belum ada respon,” ucap Rusli.
Ia menambahkan hal ini terjadi karena lahan ini merupakan tanah kaum, sehingga mungkin ada kekhawatiran dari pihak terkait dikemudian hari akan menimbulkan masalah.
“Namun sekarang lahan ini sudah diserahkan kepada jorong untuk dikelola sebagai tempat wisata, dan alhamdulillah juga ada kader Pemuda Mandiri Membangun Desa (PMMD) Kemenpora yang mau membantu menghidupkan kembali potensi wisata ini. Untuk pengelolaan nanti akan kita serahkan pada Kader PMMD, remaja masjid dan pemuda jorong. Dalam waktu dekat akan diadakan gotong royong oleh pemuda dibantu oleh masyarakat setempat untuk membersihkan dan merapikan tempat ini,” ungkapnya.
“Harapan kami, kedepannya tempat wisata ini bisa kembali dikelola dengan baik dan kembali menggeliat, agar bisa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Selain itu saya juga berharap akses jalan ke sini juga diperbaiki oleh pemerintah karena memang jalannya sempit dan berlubang-lubang sehingga wisatawan malas untuk berkunjung ke sini,” tutupnya.
Ditemui terpisah, pemuda setempat yang juga merupakan Kader Pemuda Mandiri Membangun Desa Tanah Datar, Romi Muliawarman mengatakan bahwa Wisata Pusaran Angin Puncak Payo ini memiliki potensi wisata yang sangat bagus.
“Tempat Wisata Puncak Pusaran Angin itu punya beberapa spot yang bisa dikembangkan, diantaranya lokasi puncak untuk menikmati pemandangan alam meliputi danau Singkarak secara keseluruhan permukaannya. Kemudian ada juga embung yang bisa diberdayakan untuk wisata air dan wahana lainnya,” ungkap Romi.
Ia juga menambahkan, selama ini karena pengelolaan belum tersistem dengan baik ditambah SDM yang kurang baik dari segi kuantitas ataupun ilmu kepariwisataan sehingga potensi ini tidak bisa dimaksimalkan dengan baik.
“Kami berencana untuk membangkitkan lagi wisata ini dengan cara mencoba berkoordinasi dengan berbagai elemen terkait, agar dapat mendorong perkembangan wisata ini. Mulai dari mencoba membangun secara perlahan dan membuat even untuk mempromosikan Wisata Puncak Pusaran Angin Payo ini,” tambahnya. (abd)