Sawahlunto, Babarito
Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kementerian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nyoman Shuida menghadiri Rapat Koordinasi Tindaklanjut Terkait Penetapan Kawasan Warisan Budaya Dunia Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS)/Ombilin Coal Mining hari Senin (29/7).
Ia menyampaikan bahwa hubungan sistemik industri tambang batubara, sistem perkertaapian, dan pelabuhan berperan penting bagi pembangunan ekonomi dan sosial di Sumatera dan dunia.
“WTBOS/OCMHS dapat menjadi representasi dinamisnya interaksi sosial dan budaya antara dunia timur dan barat, kemudian pertukaran informasi dan teknologi lokal dengan teknologi Eropa terkait dengan eksploitasi batubara di masa akhir abad ke-19 sampai dengan awal abad ke-20, termasuk Asia Tenggara serta juga memiliki keunikan luar bisa dari tipe bangunan, karya arsitektur, kombinasi teknologi atau lanskap yang menggambarkan tahapan penting dalam sejarah manusia,” jelas Nyoman Shuida.
Pasca penetapan WTBOS/OCMHS sebagai warisan dunia, pemerintah pusat mencanangkan tiga agenda prioritas. Pertama, penerapan struktur koordinasi dan mekanisme pelaksanaannya meliputi penyelenggaraan board of directors, penyusunan kesepakatan dan turunannya, partisipasi masyarakat serta mekanisme insentif.
Kedua, pelaksanaan rencana aksi management plan mencakup penyusunan usulan kegiatan dan penyelenggaraan anggaran Kementerian/Lembaga, Pemda dan BUMN.
Terakhir, penyusunan tindaklanjut rekomendasi tambahan WTBOS/OCMHS yaitu penyusunan rencana aksi dan penyelenggaraan serta pelaporan keadaan pelestarian WTBOS 2021.
Dalam kegiatan tersebut juga hadir Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno. Dalam paparannya, Irwan Prayitno mendukung penuh WTBOS dengan menginstruksikan kepada Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat yang juga turut serta dalam rombongan untuk mengupayakan penganggaran pendukung pada anggaran perubahan tahun ini.
Beliau juga memberikan pernyataan terkait adanya kekhawatiran atas kecemburuan daerah-daerah lain terhadap apabila nanti ada perhatian lebih kepada Sawahlunto yang pastinya akan mendapat keuntungan.
“Koordinasi terkait WTBOS ini akan langsung diambil alih Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, tujuannya agar tidak ada kecemburuan dari daerah-daerah lain,” ungkap politisi PKS tersebut.
Terkait isu akan timbulnya kecemburuan terhadap Kota Sawahlunto, Walikota Sawahlunto Deri Asta menyampaikan bahwa dukungan yang didapat oleh Pemerintah Kota Sawahlunto pasti juga akan dirasakan faedahnya oleh kota-kota yang beririsan, mulai dari Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang Panjang, Kabupaten Solok, Kota Solok dan Kabupaten Tanah Datar. (*/ti)