Padang, Babarito
Tiga unit toko semi permanen yang berada di Jalan Sutan Syahrir, Kelurahan Mata Air, Kecamatan Padang Selatan ludes dilahap si jago merah, Selasa (30/7) sekitar pukul 15.00 WIB.
Kejadian tersebut sempat membuat kemacetan panjang lebih kurang 2 KM yang disebabkan oleh ramainya antusias warga serta armada pemadam kebakaran yang melakukan pemadam api, bahkan beberapa kendaraan diperintahkan untuk berputar arah dan mencari alternatif jalan lain.
Afrizal Achmad, salah satu masyarakat yang berada di lokasi kejadian mengatakan bahwa api berasal dari warung sate yang berada di sebelah kiri, yang kemudian menjalar ke toko perabotan rumah tangga, dan tempat servis kursi yang ada di sebelahnya.
“Kejadiannya terjadi sekitar pukul 15.05 WIB, dan saya melihat api masih kecil dari toko sate, namun dengan kondisi cuaca panas dan angin sehingga cepat menjalar ke toko sebelahnya,” ujar Afrizal.
Ia menjelaskan bahwa yang terbakar ada tiga toko, ketiga toko tersebut menjual sate, peralatan rumah tangga, dan toko perabotan yang membuat serta servis kursi dan meja.
“Tadi itu api sangat besar, dan warga mencoba untuk memadamkannya. Warga juga membantu untuk mengeluarkan barang dagangan, namun tidak kuat dan tidak berani karena apinya sangat panas,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa warga mundur dan tidak bisa berbuat apa-apa, dan menunggu pemadam kebakaran datang. “Memang Damkar agak telat datangnya dikarenakan akses jalan padat dan ramai, mengingat ini adalah jalan lintas Padang-Painan,” katanya.
Sementara itu, salah satu pemilik toko yang terbakar yaitu toko peralatan rumah tangga bernama Yanti (37) juga mengatakan bahwa api berasal dari toko sebelah yang menjual sate.
“Kejadiannya sekitar pukul 15.00 WIB, saya berada di dalam toko awalnya, namun karena ada api dari arah warung sate saya berlarian keluar toko,” ujar Yanti.
Dikatakannya, karena api yang cepat menjalar ke tokonya, sehingga tidak ada satupun yang bisa ia selamatkan selain melihat tokonya hangus terbakar.
“Api membesar, dan karena saya ada menjual alas kasur. Api tersebut menjalar ke alas kasur yang saya jual, baru api membakar ke barang lainnya, dan terus ke toko servis kursi yang ada di sebelah,” ujarnya.
Yanti mengaku bahwa disana ia bukan pemilik dari bangunan toko tersebut, namun hanya menyewa toko tersebut, dan telah menyewanya sekitar dua tahun. Ia juga menjelaskan bahwa barang dagangan seperti pecah belah, kompor, alas kasur, dan peralatan rumah tangga lainnya tidak sempat untuk diselamatkan.
“Barang dagangan saya sedang padatnya, karena saya baru saja mengisi toko dengan barang dagangan, di perkirakan lebih kurang kerugian yang saya alami Rp 100 juta,” tutupnya.
Kabid Ops Damkar Kota Padang Basril mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan sekitar pukul 15.10 WIB, pihaknya langsung memerintahkan armada pemadam kebakaran yang ada di Pos Padang Selatan.
“Karena tidak tercover sehingga kami menurunkan 6 unit armada lagi dari pos Damkar Kota Padang,” ujar Basril.
Dikatakan oleh Basril, angin yang cukup kencang sehingga menyebabkan api dengan cepat menyambar toko-toko yang menjual perabotan rumah tangga, serta servis kursi.
“Mengingat toko yang banyak mengandung alat klasifikasi A yaitu kayu ditambah kondisi cuaca panas dan angin cukup kencang, sehingga api cepat membesar, untuk proses pemadaman serta pendinginan memakan waktu lebih kurang satu jam,” pungkas Basril. (mor)