Padang, Babarito
Revolusi industri 4.0 memberikan dampak digitalisasi pada industri di Indonesia. Munculnya industri financial technology (fintech), yang saat ini banyak berkembang dan diminati masyarakat, yakninya fintech peer to peer lending (P2PL).
Hal inilah yang disampaikan oleh direktur Asetku, Andrisyah Tauladan, saat mengadakan sosialisasi kepada sejumlah anak anak muda Kota Padang.
“Perkembangan fintech saat ini banyak diminati masyarakat, karena dapat memanfaatkan peluang yang cerdas diera digital,” katanya pada, Jumat (19/7) malam kemaren.
Selain itu, ia menambahkan, dengan adanya Asetku hendaknya dapat informasi dalam memilih dan menggunakan jasa keuangan secara digital.
“Saat ini banyaknya jasa keuangan, yang saat ini bermuculan melalui smart phone. Dimana menawarkan jasa-jasa keuangan dengan syarat yang mudah,” tambahannya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, meskipun demikian hal ini dapat membahayakan bagi penggunanya, karena terdapat aplikasi ilegal (tidak resmi). Sehingganya dapat terjadi pencurian data. “Diharapkan pengguna jasa keuangan, agar cerdas dan waspada dalam memilih layanan keuangan digital,” imbuhnya.
Dia menuturkan, bahwa asetku sangat peduli terhadap dana pemberi pinjaman. “Asetku hanya memberikan peminjam berkualitas yang telah diseleksi melaui, partnership dengan berbagai marketplace,” tuturnya.
Sementara itu, Jimmi Kharisma yang merupakan chief risk officer, asetku telah berkerjasama dengan OJK. “Per 31 Mei 2019, terdapat 113 perusahaan yang terdaftar secara resmi. Dan asetku terdapat pada urutan ke 80,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan, Asetku memiliki berbagai macam fitur dan tentunya mempermudah bagi para penggunanya. Kegiatan yang dilaksanakan di jalan, Batang Tarusan, nomor III, Alai Parak Kopi, Kota Padang, mengangkat tema jadi pengguna cerdas diera digital finance. (oke)