• Latest
  • Trending

Selalu Ada Cita Rasa Yang Khas Bila Randang Dibuat Asli di Ranah Minang

04/12/2018
Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia, Gubernur Mahyeldi: Pikirannya Menginspirasi Kita Semua

Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia, Gubernur Mahyeldi: Pikirannya Menginspirasi Kita Semua

27/05/2022
Gubernur Mahyeldi Berharap Adanya Kurikulum Tahfidzul Qur’an di Sekolah.

Gubernur Mahyeldi Berharap Adanya Kurikulum Tahfidzul Qur’an di Sekolah.

27/05/2022
Banyak Do’a dan Harapan Tokoh Sumatra Barat di Puncak Milad 20 PKS

Banyak Do’a dan Harapan Tokoh Sumatra Barat di Puncak Milad 20 PKS

22/05/2022
Resmikan Masjid Nurul Iman, Perbaikan Jalan Provinsi Pagadih Dapat Dukungan Gubernur Mahyeldi

Resmikan Masjid Nurul Iman, Perbaikan Jalan Provinsi Pagadih Dapat Dukungan Gubernur Mahyeldi

22/05/2022
Berduka Meninggalnya Fahmi Idris, Gubernur Mahyeldi: Semangat Membangun Kampungnya perlu Diteladani

Berduka Meninggalnya Fahmi Idris, Gubernur Mahyeldi: Semangat Membangun Kampungnya perlu Diteladani

22/05/2022
Sesepuh Minangkabau Yus Dt Parpatiah Narasumber Dialog Budaya Milad 20 Tahun PKS

Sesepuh Minangkabau Yus Dt Parpatiah Narasumber Dialog Budaya Milad 20 Tahun PKS

21/05/2022
Tanding Tenis Meja di Sumbar, Hermanto Meriahkan Milad 20 Tahun PKS

Tanding Tenis Meja di Sumbar, Hermanto Meriahkan Milad 20 Tahun PKS

21/05/2022
Halalbilhalal dan 20 Tahun Milad PKS

Halalbilhalal dan 20 Tahun Milad PKS

20/05/2022
Kepemimpinan ABSSBK di Minangkabau

Kepemimpinan ABSSBK di Minangkabau

19/05/2022
UAS Dideportasi dari Singapura, PKS: Bentuk Islamophobia

UAS Dideportasi dari Singapura, PKS: Bentuk Islamophobia

17/05/2022
Diskominfotik dan Disdik Sumbar Bahas Kelengkapan Data Jelang PPDB Online

Diskominfotik dan Disdik Sumbar Bahas Kelengkapan Data Jelang PPDB Online

12/05/2022
TMMD ke-113 Buka 10 KM Jalan di Bonjol, Dharmasraya

TMMD ke-113 Buka 10 KM Jalan di Bonjol, Dharmasraya

12/05/2022
Retail
Saturday, May 28, 2022
  • BERANDA
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Pariwisata
No Result
View All Result
BABARITO
No Result
View All Result

Selalu Ada Cita Rasa Yang Khas Bila Randang Dibuat Asli di Ranah Minang

by admin
04/12/2018
in Uncategorized
0

Randang, kuliner khas Sumatera Barat yang dinobatkan sebagai salah satu makanan terenak di dunia empat kali berturut-turut versi CNN, bisa dibuat dimana saja di belahan dunia selama sang chef, memiliki bahan, bumbu dan resepnya.

Tidak heran jika kuliner ini bisa ditemukan pada ratusan bahkan mungkin ribuan Rumah Makan Padang yang tersebar pada 34 provinsi di Indonesia, dari Sabang hingga Jayapura.

Tidak jarang, pemilik Rumah Makan Padang itu ternyata bukan orang Sumbar, tetapi warga setempat yang pernah bekerja di rumah makan atau warung nasi Padang. Setelah tahu resep randang, mereka membuka warung sendiri.

BACA JUGA

Akhir Polemik Surat Sumbangan Gubernur Sumbar, DPRD Batalkan Hak Angket

Dalam rangka Penguatan Organisasi: PWS Kota Padang Menggelar Musyawarah Daerah I

Secara internasional, Kementerian Pariwisata juga telah mem-branding 100 restoran lndonesia milik diaspora dari mancanegara yang menjadi mitra co-branding Wonderful Indonesia. Sebanyak 90 persen dari restoran yang tersebar di berbagai negara itu menyediakan kuliner khas Minang yaitu randang.

Meski sudah meng-internasional, namun soal cita rasa, randang Padang punya rahasia kecil yang tidak diketahui oleh semua orang yang menjual kuliner tersebut. Rahasia itu adalah cita rasa.

Selalu ada cita rasa berbeda antara randang yang dibuat di Ranah Minang dengan randang yang dibuat di luar daerah itu. Bahkan, jika Orang Padang yang membuat kuliner terenak di dunia itu tetapi dilakukan di luar Sumbar, akan tetap ada perbedaan rasa dengan randang yang dibuat di kampung halaman.

Ini bukan mistik-mistikan yang mengatakan Sumbar itu punya kekuatan gaib, atau hal-hal semacam itu sehingga randang yang dibuat di luar provinsi itu rasanya tiba-tiba saja berubah.

Tidak, ini hanya soal bahan dasar dan bumbu yang berasal asli dari Ranah Minang. Rasa cabai, jahe, lengkuas, kelapa, buah pala, daun kunyit, serai, daun limau, daun salam dan beberapa bumbu lain yang tumbuh di Sumbar memang berbeda dengan daerah lain.

Cabai misalnya, “Orang Padang” biasanya lebih memilih produksi lokal dibanding cabai Jawa yang banyak di pasar. Rasa cabai lokal itu lebih pas rasanya untuk randang.

Santan kelapa juga demikian. Cobalah menggunakan santan pabrikan siap pakai yang banyak dijual di mini market itu. Rasanya akan sangat jauh meleset dari rasa randang asli, malah bisa gagal jadi randang.

Begitulah sedikit rahasia randang Padang. Cita rasanya amat bergantung pada asal bahan dan bumbunya. Maka jangan heran jika melihat rumah makan Padang di berbagai pelosok negeri di Indonesia, “mengimpor” bahan dan bumbu dasarnya langsung dari Sumbar. Itu adalah upaya untuk mempertahankan rasa asli dari kuliner tersebut.

Maka tak perlu heran pula jika Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mempersilahkan investor untuk membuat industri randang dimana saja, di luar provinsi tersebut. Itu karena ia yakin cita rasa randang Padang asli, hanya bisa didapatkan di Ranah Minang.

Jadi kalau ingin merasakan cita rasa asli dari kuliner itu, ya harus “main” ke Padang.

Itu pula mungkin yang menyebabkan pakar kuliner William Wongso selalu membawa bumbu-bumbu khas Indonesia jika pergi ke luar negeri. Untuk promosi kuliner Indonesia, harus mempertahankan cita rasanya. Ya, cita rasa itu salah satunya memang bergantung pada dari mana bumbu itu berasal.

Tapi, bukan berarti randang yang dibuat dengan bumbu lain rasanya tidak enak. Rasa randang, bagaimanapun akan tetap menggugah selera. Dagingnya yang empuk dan lembut sebagai hasil dari karamelisasi proses memasak yang panjang, rasa pedas manis yang gurih dan aroma bumbu yang menyatu, tidak akan mengecewakan lidah siapapun.

Buktinya selama empat tahun berturut-turut sejak 2015, randang dinobatkan menjadi salah satu makanan terenak di dunia oleh CNN, padahal belum tentu bahan dan bumbunya berasal dari Sumbar.

Hanya, ya itu, ini tentang cita rasa asli-nya.

Persoalan cita rasa randang itu menjadi salah satu pertimbangan Wali Kota Payakumbuh, Sumbar, Riza Falepi dalam mengembangkan branding kotanya sebagai Kota Randang.

Ia menginginkan cita rasa asli randang itu bisa dinikmati di mana saja di belahan dunia dan ia tahu solusi untuk hal itu adalah teknologi.

Teknologi itu akhirnya berhasil ditemukan di Jerman, bernama retouch. Alat itu bisa menjaga kualitas randang, baik dari kualitas rasa hingga kemasan modern agar bisa diterima masyarakat Internasional.

Kabid Humas Pemkot Payakumbuh, Irwan Suwandi menuturkan pengadaan alat itu dilakukan pada 2019 dan bisa langsung diterapkan untuk pengembangan randang hingga bisa menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan dari daerahnya.

Randang yang akan diekspor itu akan dikemas dalam bentuk sachet dengan teknologi retouch sehingga keaslian rasa bisa terjaga dalam waktu yang lama, hingga 1-1,5 tahun.

Dengan daya tahan yang super lama tanpa merubah rasa itu, dalam lima tahun ke depan, mungkin saja, randang Padang dengan cita rasa asli itu bisa ditemukan di Timur Tengah, Afrika, Eropa, Amerika dan Australia.

Target pasar randang Payakumbuh memang Timur Tengah, terutama pada bulan haji.

Namun untuk ekspor, tentunya masih ada persoalan lain yang segera harus dipecahkan, yaitu standar kualitas untuk semua komponen seperti bahan, bumbu, cara memasak hingga kemasan.

Satu saja komponen itu yang tidak sesuai dengan standar, rasanya akan berbeda. Sebagai komoditas ekspor hal itu tentu tidak bisa diterima.

Persoalannya saat ini seluruh usaha randang yang ada di Sumbar masih dalam skala UMKM dengan resep dan cara memasak berbeda untuk masing-masing usaha.

Resep dan cara memasak itu rata-rata adalah milik keluarga atau kaum (suku) yang dirahasiakan dari pihak lain sehingga terciptalah amat banyak varian randang itu, sekitar 400 jenis.

Namun untuk masuk ke pasar modern dalam negeri seperti trans mart, randang hasil produksi UMKM itu sudah lebih dari memadai asalkan memiliki kemasan yang menarik dan bisa mempertahankan cita rasa asli.

Jadi, soal cita rasa asli randang itu, sudah ada teknologi penyelamatnya. Tetapi kalau ingin merasakan cita rasa asli randang dengan iringan seni budaya dan keindahan alam, tentu harus tetap ke Ranah Minang.*
(Antara Sumbar)

ShareTweetSend

Related Posts

Gubernur Mahyeldi Puji Program Safari Subuh Pemprov Jambi
Uncategorized

Akhir Polemik Surat Sumbangan Gubernur Sumbar, DPRD Batalkan Hak Angket

12/01/2022
Dalam rangka Penguatan Organisasi: PWS Kota Padang Menggelar Musyawarah Daerah I
Uncategorized

Dalam rangka Penguatan Organisasi: PWS Kota Padang Menggelar Musyawarah Daerah I

09/01/2022
Pengurus Besar Paguyuban Warga Sunda (PB PWS Sumbar) Gelar Rapat Koordinasi
Uncategorized

Pengurus Besar Paguyuban Warga Sunda (PB PWS Sumbar) Gelar Rapat Koordinasi

06/12/2021
Kapal Rusak di Perairan Painan Pessel Dievakuasi Polisi
Uncategorized

Kapal Rusak di Perairan Painan Pessel Dievakuasi Polisi

09/08/2021
Uncategorized

Diduga Edarkan Narkoba, Polres Bukittinggi Sita 4 Paket Sabu dari Zet

14/07/2021
Uncategorized

Pemko Padang, MUI Sumbar dan MUI Padang Dukung Konversi Bank Nagari Syariah

01/07/2021

Archives

  • May 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • February 2022
  • January 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • February 2021
  • January 2021
  • December 2020
  • November 2020
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • May 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • February 2020
  • January 2020
  • December 2019
  • November 2019
  • October 2019
  • September 2019
  • August 2019
  • July 2019
  • June 2019
  • May 2019
  • April 2019
  • March 2019
  • February 2019
  • January 2019
  • December 2018
  • November 2018
  • October 2018
  • September 2018
  • August 2018
  • July 2018
  • June 2018
  • May 2018
  • April 2018
  • March 2018
  • February 2018
  • January 2018
  • December 2017
  • November 2017
  • October 2017
  • September 2017
  • August 2017
  • April 2017
  • March 2017
  • December 2016
  • November 2016
  • May 2016
  • October 2015

Barita Terbaru

  • Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia, Gubernur Mahyeldi: Pikirannya Menginspirasi Kita Semua
  • Gubernur Mahyeldi Berharap Adanya Kurikulum Tahfidzul Qur’an di Sekolah.
  • Banyak Do’a dan Harapan Tokoh Sumatra Barat di Puncak Milad 20 PKS
  • Resmikan Masjid Nurul Iman, Perbaikan Jalan Provinsi Pagadih Dapat Dukungan Gubernur Mahyeldi
  • Berduka Meninggalnya Fahmi Idris, Gubernur Mahyeldi: Semangat Membangun Kampungnya perlu Diteladani

FANS PAGE

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

© 2020 BABARITO supported by Barak Tekno.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Pariwisata

© 2020 BABARITO supported by Barak Tekno.