“Itu hasil rapat kita bersama Forkopimda Tanah Datar, mengingat dan menimbang hal-hal tentang keadaan sosial, memutuskan bahwa seluruh objek wisata di Tanah Datar ditutup, dan tidak ada aktifitas keramaian yang di laksanakan di malam pergantian tahun baru,” ucap Ketua DPRD Anton Yondra, Jumat (28/12) di Batusangkar.
Ia menjelaskan, jika surat edaran untuk hal juga telah di tanda tangani oleh Bupati, Dandim 0307/TD, Kajari dan 2 Kapolres di wilayah hukum Tanah Datar dan Kota Padang Panjang.
“Yang jelas kita sepakat tidak ada aktifitas sama sekali, termasuk kegiatan keagamaan yang mengatas namakan penyambutan tahun baru masehi ini,” tegas Anton Yondra.
Baca Juga
Penutupan objek wisata ini lanjut Anton Yondra hanya untuk sementara, yakni pada malam pergantian tahun baru saja. Dan hal ini katanya sudah dilakukan oleh seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Barat.
“Para pemandu dan pengelola di kawasan puncak pato, danau singkarak, pendakian ke gunung merapi dan singgalang, aja sarumpun, termasuk istano pagaruyung dan objek-objek wisata lainnya yang ada di Tanah Datar agar dapat mematuhi himbauan ini,” jelasnya.
Keputusan Pemkab Tanah Datar ini, disambut positif oleh kalangan masyarakat di Luhak Nan Tuo, salah satunya Yhohannes Noeldy tokoh pemuda yang mengapresiasikan keputusan ini.
Menurut Ketua OKK KNPI Tanah Datar ini, sudah seharusnya pemerintah bersama pemuka pemuka masyarakat dapat memperhatikan masalah sosial yang timbul akibat dari perayaan malam pergantian tahun.
“Alhamdulillah, inilah satu hasil mengukuhkan kembali Sumpah Sati Bukik Marapalam, Insya Allah kita akan terlindungi dari maksiat dan menyelamatkan generasi muda dari pengaruh-pengaruh negatif,” tutur Yhohannes.