Hari Bela Negara melalui Keppres Nomor 28 Tahun 2006 di tetapkan pada tanggal 19 desember. Penetapan 19 Desember mengenang peristiwa sejarah ketika tanggal 19 Desember 1948, saat Belanda melancarkan Agresi Militer ke II dengan mengumumkan tidak adanya lagi Negara Indonesia.
Menurut salah seorang Caleg DPR RI, Ir.H Masrizal Munaf, MM menyampaikan
Negara Kesatuan Republik Indonesia dimerdekakan dengan banyak pengorbanan oleh para pejuang dan Syuhada.
“Pengorbanan merekalah yang sekarang di nikmati. Nikmat ini bukan hanya untuk kita semata tapi juga harus dipupuk dan di kembangkan. Agar arwah para pejuang dan Syuhada mendapatkan kebaikan yg mengalir ke alam barzah dan untuk generasi mendatang. Untuk memupuk dan mengembangkan semua ini perlu kesadaran dan kemampuan. Kesadaran dan kemampuan dalam bela negara yang harus selalu dipupuk dan ditingkatkan. Sikap ini harus dimiliki oleh anak bangsa, agar dapat berjalan konstruktif dan produktif. Maka diperlukan institusi yg jelas,” ujar Masrizal Munaf.
Pada peringatan Hari Bela Negara, Forum Bela Negara DPW Sumbar baru saja melantik Walikota Padang, H.Mahyeldi SP sebagai ketua. Dengan adanya Forum Bela Negara tersebut yang di ketuai oleh Mahyeldi dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan bela negara masyarakat Sumbar.
“Kehadiran forum ini sangat strategis apalagi Mahyeldi yang akrab di panggil buya ini sebagai ketuanya. Kapasitas dan Integritas serta Akuntabilitas buya sudah diakui masyarakat banyak. Sehingga penguatan sejarah bahwa masyarakat Minangkabau yang sangat cinta NKRI dapat dipelihara dengan baik,”.tutupnya. ( A.K)