• Latest
  • Trending

Kamp Kerja Paksa Uighur di Xinjiang

06/07/2019
Banyak Do’a dan Harapan Tokoh Sumatra Barat di Puncak Milad 20 PKS

Banyak Do’a dan Harapan Tokoh Sumatra Barat di Puncak Milad 20 PKS

22/05/2022
Resmikan Masjid Nurul Iman, Perbaikan Jalan Provinsi Pagadih Dapat Dukungan Gubernur Mahyeldi

Resmikan Masjid Nurul Iman, Perbaikan Jalan Provinsi Pagadih Dapat Dukungan Gubernur Mahyeldi

22/05/2022
Berduka Meninggalnya Fahmi Idris, Gubernur Mahyeldi: Semangat Membangun Kampungnya perlu Diteladani

Berduka Meninggalnya Fahmi Idris, Gubernur Mahyeldi: Semangat Membangun Kampungnya perlu Diteladani

22/05/2022
Sesepuh Minangkabau Yus Dt Parpatiah Narasumber Dialog Budaya Milad 20 Tahun PKS

Sesepuh Minangkabau Yus Dt Parpatiah Narasumber Dialog Budaya Milad 20 Tahun PKS

21/05/2022
Tanding Tenis Meja di Sumbar, Hermanto Meriahkan Milad 20 Tahun PKS

Tanding Tenis Meja di Sumbar, Hermanto Meriahkan Milad 20 Tahun PKS

21/05/2022
Halalbilhalal dan 20 Tahun Milad PKS

Halalbilhalal dan 20 Tahun Milad PKS

20/05/2022
Kepemimpinan ABSSBK di Minangkabau

Kepemimpinan ABSSBK di Minangkabau

19/05/2022
UAS Dideportasi dari Singapura, PKS: Bentuk Islamophobia

UAS Dideportasi dari Singapura, PKS: Bentuk Islamophobia

17/05/2022
Diskominfotik dan Disdik Sumbar Bahas Kelengkapan Data Jelang PPDB Online

Diskominfotik dan Disdik Sumbar Bahas Kelengkapan Data Jelang PPDB Online

12/05/2022
TMMD ke-113 Buka 10 KM Jalan di Bonjol, Dharmasraya

TMMD ke-113 Buka 10 KM Jalan di Bonjol, Dharmasraya

12/05/2022
Petani Keluhkan Pupuk Subsidi, Gubernur Mahyeldi Siapkan Substitusi

Petani Keluhkan Pupuk Subsidi, Gubernur Mahyeldi Siapkan Substitusi

08/05/2022
Tinjau Harau Saat Libur Lebaran, Gubernur Mahyeldi Sebut Momen Tepat Untuk Evaluasi

Tinjau Harau Saat Libur Lebaran, Gubernur Mahyeldi Sebut Momen Tepat Untuk Evaluasi

08/05/2022
Retail
Wednesday, May 25, 2022
  • BERANDA
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Pariwisata
No Result
View All Result
BABARITO
No Result
View All Result

Kamp Kerja Paksa Uighur di Xinjiang

by admin
06/07/2019
in Islam
0

Babarito (19/12) Laporan-laporan soal kondisi mengenaskan etnis Uighur yang mengalami penahanan dalam kamp-kamp reedukasi di Xinjiang terus bermunculan. Belakangan, sejumlah media internasional mengungkapkan, Pemerintah Cina mempekerjakan paksa para tahanan etnis Uighur dan Kazakhs di kamp-kamp reedukasi tersebut.

Menurut kesaksian-kesaksian yang dikumpulkan the Associated Press dan dilansir pada Selasa (18/12), para tahanan dipaksa bekerja setelah menjalani indoktrinasi Partai Komunis Cina, dilarang menggunakan bahasa etnis mereka, dan tak boleh menjalankan ritual-ritual agama Islam.

Belasan yang sempat ditahan atau memiliki anggota keluarga dalam kamp menuturkan bahwa para tahanan tak diberi pilihan lain selain bekerja di pabrik-pabrik di sekitar kamp reedukasi. Sebagian koridor antara kamp tahanan dan pabrik-pabrik itu dilaporkan dipagari kawat duri dan diawasi kamera pengawas.

BACA JUGA

Penasaran Isi Khutbah Idul Fitri Gubernur Mahyeldi di Masjid Raya Sumbar? Ini Isi Lengkapnya

Wali Nagari Solok Ambah Sijunjung Menangis Terisak, Sejak Merdeka Baru Kali Ini Ada Gubernur Datang

Seorang saksi mata yang menyaksikan langsung operasional kamp mengungkapkan, pada sebuah kamp reedukasi, sebanyak 10 ribu tahanan atau 10 hingga 20 persen dari pesakitan di lokasi itu dipaksa bekerja di pabrik. Mereka dibayar hanya sekitar sepersepuluh dari yang biasanya mereka dapatkan sebelum ditahan.

“Kamp tak membayar upah sepeser pun,” kata Elyar, seorang pelarian dari Xinjiang.

The Associated Press juga melacak bahwa hasil kerja paksa di Xinjiang dikapalkan untuk perusahaan pakaian olahraga Badger Sportswear, di Statesville, North Carolina. Pihak Badger Sportswear menyatakan akan menyelidiki temuan tersebut.

Financial Times yang mewawancarai keluarga enam tahanan Uighur dan Kazakhs juga melaporkan para tahanan dipekerjakan tanpa bayaran setelah “lulus” dari pusat penahanan. Mereka tak boleh meninggalkan pabrik dan hubungan dengan keluarga sangat ketat diawasi.

Media itu juga melaporkan, di dua kamp reedukasi terbesar di Kashgar dan Yutian, kerja paksa dimulai sejak awal tahun ini. Kamp penahanan Yutian dikitari delapan pabrik yang bergerak dalam usaha pembuatan sepatu, perakitan telepon genggam, dan pengepakan teh. Para tahanan dibayar dengan upah sekitar Rp 3 juta per bulan, tetapi tak boleh meninggalkan kamp.

Sementara itu, the New York Times (NYT) pada Ahad (16/12) menurunkan laporan bahwa pencitraan satelit dan dokumen-dokumen resmi menunjukkan jumlah tahanan yang dikirimkan ke pabrik-pabrik terus bertambah.

“Warga yang ditahan jadi sumber tenaga kerja paksa tak berbayar atau dibayar dengan upah rendah bagi pabrik-pabrik tersebut,” kata Mehmet Volkan Kasikci, seorang peneliti di Turki yang mengumpulkan kesaksian dari para tahanan yang sempat ditemui keluarga mereka. “Kisah-kisah seperti ini terus berdatangan,” ujar Mehmet.

Para tahanan, merujuk laporan itu, tak hanya dipaksa meninggalkan ritual agama mereka, tetapi juga beralih dari petani, penjaga toko, dan pedagang menjadi buruh pabrik. Pabrik-pabrik itu dijuluki para tahanan sebagai “pabrik gelap” karena upah sangat murah yang mereka berikan bagi para pekerja.

Di antara saksi mata adalah Sofiya Tolybaiqyzy yang dipaksa bekerja di pabrik karpet. Selain itu, ada Abil Amantai (37 tahun) yang bekerja di pabrik tekstil dengan upah sekitar Rp 1,4 juta per bulan setelah setahun ditahan.

Nural Razila (25), yang dimasukkan dalam penahanan setahun lalu, mengatakan, ia dipaksa bekerja di pabrik tekstil meski telah menempuh pendidikan tinggi sebagai tenaga pengeboran minyak.

Wilayah Xinjiang yang terletak di bagian utara Cina dihuni oleh mayorits Muslim dari etnis Uighur dan Kazakhs. Jumlah komunitas Muslim tersebut sekitar 10,5 juta jiwa.

Beberapa tahun silam, seiring meningkatnya separatisme di kawasan itu, Pemerintah Cina memberlakukan kebijakan tangan besi. Dua tahun lalu, ratusan ribu Muslim ditahan dan dimasukkan dalam kamp-kamp reedukasi.

PBB melaporkan pada Agustus lalu, sekitar satu juta warga Xinjiang ditahan dalam kamp-kamp tersebut dan mendapat perlakukan buruk, seperti indoktrinasi, bahkan penyiksaan. Lembaga-lembaga pegiat HAM internasional, seperti Human Right Watch dan Amnesty Internasional, juga mengonfirmasi laporan soal penahanan-penahanan tersebut.

Pada Oktober lalu, Cina akhirnya mengakui keberadaan kamp-kamp tersebut dan melegalkannya. Kendati demikian, pengamat internasional sejauh ini tak ada bisa menembus kamp-kamp tersebut.

Pemerintah Cina berkeras bahwa kamp-kamp yang mereka sebut “pusat pendidikan vokasional” itu didirikan untuk menghabisi radikalisme di Xinjiang. Para tahanan, menurut mereka, dididik untuk kemudian dipekerjakan. Media corong Pemerintah Cina, Global Times, menuliskan dalam editorial mereka awal Desember lalu, warga Uighur dan Kazakh dimasukkan ke dalam kamp agar bisa diubah menjadi “manusia normal”.

Sejauh ini, kecaman terhadap tindakan Cina di Xinjiang kebanyakan datang dari negara-negara Barat. Senat Amerika Serikat bahkan telah menyiapkan sanksi bagi Cina terkait keberadaan kamp-kamp reedukasi di Uighur. Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Senin (17/12) menyatakan Indonesia tak bisa mencampuri urusan dalam negeri Cina. (ap/reuters ed: fitriyan zamzami)

ShareTweetSend

Related Posts

Jadi Khatib Idul Fitri di Masjid Raya Sumbar, Gubernur Mahyeldi Sampaikan Tiga Pesan Penting
Islam

Penasaran Isi Khutbah Idul Fitri Gubernur Mahyeldi di Masjid Raya Sumbar? Ini Isi Lengkapnya

03/05/2022
Wali Nagari Solok Ambah Sijunjung Menangis Terisak, Sejak Merdeka Baru Kali Ini Ada Gubernur Datang
Islam

Wali Nagari Solok Ambah Sijunjung Menangis Terisak, Sejak Merdeka Baru Kali Ini Ada Gubernur Datang

08/04/2022
Gubernur Sumbar Mahyeldi jadi Khatib Jumat di Masjid Badan Riset dan Inovasi Nasional
Islam

Gubernur Sumbar Mahyeldi jadi Khatib Jumat di Masjid Badan Riset dan Inovasi Nasional

08/04/2022
Gubernur Mahyeldi Luncurkan Program Pemuda Kembali ke Surau dan Air Mineral BKPRMI
Islam

Gubernur Mahyeldi Luncurkan Program Pemuda Kembali ke Surau dan Air Mineral BKPRMI

31/01/2022
Gubernur Mahyeldi Lepas Jemaah Umroh Sumbar Perdana saat Covid-19
Islam

Gubernur Mahyeldi Lepas Jemaah Umroh Sumbar Perdana saat Covid-19

29/01/2022
STEI Ar Risalah Sumbar Hadirkan Kacab BSI Pariaman Berikan Kuliah Umum
Islam

STEI Ar Risalah Sumbar Hadirkan Kacab BSI Pariaman Berikan Kuliah Umum

21/01/2022

Archives

  • May 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • February 2022
  • January 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • February 2021
  • January 2021
  • December 2020
  • November 2020
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • May 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • February 2020
  • January 2020
  • December 2019
  • November 2019
  • October 2019
  • September 2019
  • August 2019
  • July 2019
  • June 2019
  • May 2019
  • April 2019
  • March 2019
  • February 2019
  • January 2019
  • December 2018
  • November 2018
  • October 2018
  • September 2018
  • August 2018
  • July 2018
  • June 2018
  • May 2018
  • April 2018
  • March 2018
  • February 2018
  • January 2018
  • December 2017
  • November 2017
  • October 2017
  • September 2017
  • August 2017
  • April 2017
  • March 2017
  • December 2016
  • November 2016
  • May 2016
  • October 2015

Barita Terbaru

  • Banyak Do’a dan Harapan Tokoh Sumatra Barat di Puncak Milad 20 PKS
  • Resmikan Masjid Nurul Iman, Perbaikan Jalan Provinsi Pagadih Dapat Dukungan Gubernur Mahyeldi
  • Berduka Meninggalnya Fahmi Idris, Gubernur Mahyeldi: Semangat Membangun Kampungnya perlu Diteladani
  • Sesepuh Minangkabau Yus Dt Parpatiah Narasumber Dialog Budaya Milad 20 Tahun PKS
  • Tanding Tenis Meja di Sumbar, Hermanto Meriahkan Milad 20 Tahun PKS

FANS PAGE

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

© 2020 BABARITO supported by Barak Tekno.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Pariwisata

© 2020 BABARITO supported by Barak Tekno.