• Latest
  • Trending

40 Tahun lalu, Masjidil Haram diteror

06/07/2019
Gubernur Mahyeldi Ingin Kerja Sama dengan Arab Saudi Terkait Jemaah Haji dan Umroh

Gubernur Mahyeldi Ingin Kerja Sama dengan Arab Saudi Terkait Jemaah Haji dan Umroh

07/03/2021
Gubernur Mahyeldi Pastikan Tidak ada Penghentian Pembangunan Tol Padang-Pekanbaru

Gubernur Mahyeldi Pastikan Tidak ada Penghentian Pembangunan Tol Padang-Pekanbaru

07/03/2021
Pengedar 6 Paket Sabu Diringkus Satnarkoba Polres Dharmasraya

Pengedar 6 Paket Sabu Diringkus Satnarkoba Polres Dharmasraya

07/03/2021
Dua Ibu Rumah Tangga Mencuri HP di Pasar Baru Sijunjung

Dua Ibu Rumah Tangga Mencuri HP di Pasar Baru Sijunjung

07/03/2021
Walau Pandemi Covid-19, Gubernur Mahyeldi tak Lelah Berdakwah

Walau Pandemi Covid-19, Gubernur Mahyeldi tak Lelah Berdakwah

05/03/2021
Bertemu Menkopolhukam Mahfud MD, Gubernur Mahyeldi Pastikan Pembangunan Monumen Bela Negara

Pembangunan Monumen Nasional Bela Negara, Gubernur Mahyeldi: Terima Kasih Pak Menko Polhukam

05/03/2021
Dua Lelaki Pencuri Motor Ditangkap di Dharmasraya

Dua Lelaki Pencuri Motor Ditangkap di Dharmasraya

05/03/2021
Jambret 18 TKP di Payakumbuh Ditangkap Tim Buser

Jambret 18 TKP di Payakumbuh Ditangkap Tim Buser

05/03/2021
Nurlizam dan Maisar Pimpin BKPRMI Sumbar 2021-2024

Nurlizam dan Maisar Pimpin BKPRMI Sumbar 2021-2024

05/03/2021
Bertemu Menkopolhukam Mahfud MD, Gubernur Mahyeldi Pastikan Pembangunan Monumen Bela Negara

Bertemu Menkopolhukam Mahfud MD, Gubernur Mahyeldi Pastikan Pembangunan Monumen Bela Negara

04/03/2021
Dor!!! Lelaki Mabuk Tembak Bocah 8 Tahun

Dor!!! Lelaki Mabuk Tembak Bocah 8 Tahun

04/03/2021
Maling Motor asal Jambi Beraksi di Dharmasraya

Maling Motor asal Jambi Beraksi di Dharmasraya

04/03/2021
Retail
Monday, March 8, 2021
  • BERANDA
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Pariwisata
No Result
View All Result
BABARITO
No Result
View All Result

40 Tahun lalu, Masjidil Haram diteror

by admin
06/07/2019
in Islam
0

Babarito — Sudah 40 tahun sejak Arab Saudi pertama kali mengalami serangan teror. Serangan yang mengejutkan semua Muslim di seluruh dunia karena terjadi di tempat paling suci bagi Muslim.

Dilansir di Arab News pada Rabu (12/9), munculnya ekstremisme di Kerajaan Arab Saudi (KSA) dimulai pada 1 Muharram 1400 H atau 20 November 1979. Sebuah kelompok menyimpang menyerbu Masjid Suci di Makkah. Insiden itu berlangsung selama dua pekan. Lebih dari 100 nyawa meninggal.

Saat itu, bertepatan dengan hari pertama di bulan pertama kalender Islam, ratusan jamaah sedang mengitari Ka’bah. Ada yang bersiap melakukan shalat Subuh.

BACA JUGA

Mulyadi Muslim Wakili MUI Sumbar pada Webinar Penguatan Ekonomi Umat Melalui Koperasi Syariah

Kurban di Kala Pademi, Buktikan Ketakwaan dan Keikhlasan

Waktu menunjukkan hampir pukul 05.25 waktu setempat. Tiba-tiba, jamaah mendengar suara peluru. Suara yang mengubah tempat paling damai menjadi panggung para pembunuh. Nahas, serangan itu langsung menyasar orang-orang sipil dan keamanan.

Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengatakan, ekstremisme dimulai setelah 1979. Dia berjanji mengubah Saudi menjadi negara moderat.

“Kami kembali pada jati diri sebelumnya, sebuah negara Islam moderat yang terbuka untuk semua agama dan dunia,” kata dia.

Ia memastikan, Saudi tidak ingin menghabiskan waktu 30 tahun mendatang dengan hal yang berhubungan dengan ide-ide merusak. Ia juga menegaskan Saudi berkomitmen memberantas ekstremisme.

Saat serangan terjadi, pemerintah mengirim peringatan melalui megafon pada pelaku. Mereka mengingatkan tindakan yang dilakukan para penyerang, menyimpang dari ajaran Islam.

“Barang siapa yang berniat menyimpang di Masjid Suci, dalam agama, atau melakukan kesalahan, kami akan membuat mereka merasakan hukuman menyakitkan,” kata otoritas Saudi saat itu.

Semua seruan yang disuarakan KSA tidak membuahkan hasil. Malah, dari menara masjid suci yang tinggi, para penembak jitu menembaki orang-orang di luar Masjid al-Haram.

Saat itu, Raja Khaled mengumpulkan ulama senior mendiskusikan masalah itu. Mereka sepakat, agresor dari sudut pandang Islam dianggap murtad. Sebab, seorang Muslim tidak pernah membunuh orang yang tidak bersalah. Terlebih, melakukan serangan di dalam Masjid Suci, itu adalah hal yang lebih mengerikan.

Para ulama mengeluarkan fatwa untuk membunuh penyerang sesuai instruksi Syariah Islam. Raja Khaled memerintahkan pasukan menangkap penyerang, jika memungkinkan.

Seorang saksi, Hizam al-Mastouri (75 tahun), mengatakan, dia adalah seorang prajurit yang berpartisipasi dalam operasi melawan para penyerang itu. “Kami memasuki Masjid al-Haram ketika keluar dari kendaraan militer di wilayah Masa’a, dekat Gunung al-Marwa. Serangan tembak mengarah dari segala penjuru. Mereka bisa melihat kami, sementara kami tidak dapat melihat mereka. Kemudian, pimpinan mengubah strategi sesuai dengan situasi,” kata al-Mastouri.

Mantan pemimpin redaksi Arab News, Khaled Almaeena, mengisahkan, pagi itu dia hendak mengunjungi kerabatnya di Makkah. Dia melihat kerumunan orang berkumpul dan ada banyak keributan.

“Desas-desus mengatakan, Ka’bah disita orang asing. Ada yang menceritakan kisah yang berbeda. Saya kembali ke Jeddah dan menonton saluran Saudi Television, satu-satunya yang dapat kami lihat pada masa itu,” ujar Almaeena.

Pada pagi keempat, kelima, dan keenam pascaserangan, dia menuju Makkah. Dia memarkirkan mobil cukup jauh, sembari mengamati Masjid Suci. “Itu adalah pemandangan yang menyedihkan melihat tempat suci kosong. Tidak ada pengunjung. Bahkan, ada tembakan dari menara-menara. Saya bisa melihat kepulan asap dari menara-menara. Ada bau mesiu dan asap,” kisahnya.

Almaeena mengatakan, helikopter sesekali melintas di langit. Ia mengatakan, serangan di Masjid al-Haram itu mengejutkan banyak orang. Butuh waktu bagi Saudi, termasuk pasukan keamanan untuk mengetahui situasi yang mengkhawatirkan itu. Hari-hari berlalu tanpa ada kumandang azan.

Mantan kepala pasukan keamanan khusus, Mayor Jenderal Mohammed al-Nufaie, menceritakan, Pangeran Saud al-Faisal pernah menanyakan kepada otak penyerangan, Juhaiman al-Otaibi, alasan tindakannya. Kemudian, Juhaiman menjawab, “Itu setan”.

”Sebanyak 117 anggota kelompok bersenjata yang dipimpin Juhaiman al-Otaibi terbunuh dalam pertemuan itu. Sebanyak 69 lainnya dieksekusi kurang dari sebulan. Kemudian, sebanyak 19 lainnya menerima hukuman penjara.

Reporter: Umi Nur Fadhilah
Redaktur: Ani Nursalikah

Sumber: Republika.co.id

ShareTweetSend

Related Posts

Mulyadi Muslim Wakili MUI Sumbar pada Webinar Penguatan Ekonomi Umat Melalui Koperasi Syariah
Ekonomi dan Bisnis

Mulyadi Muslim Wakili MUI Sumbar pada Webinar Penguatan Ekonomi Umat Melalui Koperasi Syariah

29/07/2020
Kurban di Kala Pademi, Buktikan Ketakwaan dan Keikhlasan
Islam

Kurban di Kala Pademi, Buktikan Ketakwaan dan Keikhlasan

09/06/2020
Tinjau Pembangunan Gedung Manasik, Kakanwil Minta Indeks Kepuasan Maksimal
Islam

Tinjau Pembangunan Gedung Manasik, Kakanwil Minta Indeks Kepuasan Maksimal

01/06/2020
Assalam Sumbar Sukses Menggelar Marathon Ramadhan
Islam

Assalam Sumbar Sukses Menggelar Marathon Ramadhan

31/05/2020
Waspada Covid-19, Masjid Taqwa Muhammdiyah Sedikan 500 Masker dan Mukenah Sekali Pakai
Corona

Waspada Covid-19, Masjid Taqwa Muhammdiyah Sedikan 500 Masker dan Mukenah Sekali Pakai

31/05/2020
Mesjid dan Musala di Bukittinggi Diperbolehkan Kembali Menyelenggarakan Salat Berjamaah
Bukittinggi

Mesjid dan Musala di Bukittinggi Diperbolehkan Kembali Menyelenggarakan Salat Berjamaah

30/05/2020

Archives

  • March 2021
  • February 2021
  • January 2021
  • December 2020
  • November 2020
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • May 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • February 2020
  • January 2020
  • December 2019
  • November 2019
  • October 2019
  • September 2019
  • August 2019
  • July 2019
  • June 2019
  • May 2019
  • April 2019
  • March 2019
  • February 2019
  • January 2019
  • December 2018
  • November 2018
  • October 2018
  • September 2018
  • August 2018
  • July 2018
  • June 2018
  • May 2018
  • April 2018
  • March 2018
  • February 2018
  • January 2018
  • December 2017
  • November 2017
  • October 2017
  • September 2017
  • August 2017
  • April 2017
  • March 2017
  • December 2016
  • November 2016
  • May 2016
  • October 2015

Barita Terbaru

  • Gubernur Mahyeldi Ingin Kerja Sama dengan Arab Saudi Terkait Jemaah Haji dan Umroh
  • Gubernur Mahyeldi Pastikan Tidak ada Penghentian Pembangunan Tol Padang-Pekanbaru
  • Pengedar 6 Paket Sabu Diringkus Satnarkoba Polres Dharmasraya
  • Dua Ibu Rumah Tangga Mencuri HP di Pasar Baru Sijunjung
  • Walau Pandemi Covid-19, Gubernur Mahyeldi tak Lelah Berdakwah

FANS PAGE

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

© 2020 BABARITO supported by Barak Tekno.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Pariwisata

© 2020 BABARITO supported by Barak Tekno.