Pessel (20/11), Peduli kesehatan dengan olahraga senam menjadi tren baru di kalangan ibu-ibu modern saat ini. Menjamurnya lokasi senam dan sanggar senam dari kota hingga ke daerah menunjukkan olahraga senam bukan sekedar menyehatkan tapi juga menjadi tren di kalangan perempuan. Termasuk daerah kanagarian Surantih, Kecamatan Sutera, kabupaten Pesisir selatan.
Salah satu sanggar senam yang memiliki anggota cukup ramai adalah Sanggar Senam “Bunda”. Sanggar senam yang dipimpin oleh Bunda Syofiani ini memiliki keunikan dari anggar senam lain. Selain rutin mengadakan jadwal senam bagi anggotanya, Sanggar Senam ini juga rutin mengadakan diskusi agama dengan narasumber Ustadz atau Ilmuan di bidangnya.
Selasa (20/11) pagi, memanfaatkan waktu libur dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW, sanggar senam ini mengadakan diskusi Agama bersama Ustadz Hamdanus, S.Fil.I, M.Si. Diskusi agama kali ini membahas bagaimana masa kecil Nabi dihabiskan bersama Ibu Susunya Halimatussa’diyah.
Bunda Syofiani menceritakan kembali apa yang didengarnya dari pemaparan Ustadz Hamdanus. Dia mengatakan latar belakang lingkungan Halimah (Ibu Susu Nabi) di kawasan Arab Badui. Arab Badui ini hidup di daerah gurun dengan karakter Mandiri dan Berani. Hal ini membuat Nabi terbiasa untuk hidup penuh kemandirian dan keberanian.
“Dengan hidup bersama Ibu Susuannya, Rasulullah belajar karakter mandiri dan berani dari lingkungan yang merupakan orang arab gurun, arab badui,” ujar Syofiani.
Syofiani juga mengharapkan ke depan, Ustadz Hamdanus bisa rutin membimbing diskusi agama di Sanggar Senamnya. Menurutnya, latar belakang keilmuan Alumnus IAIN Imam Bonjol ini sangat pas dengan pendekatan kepada ibu-ibu maupun anak-anak anggota Sanggar senam.
“Anak-anak kita di sini kan seperti anak muda lain, logis. Nah, penjelasan dari Ustadz Hamdanus ini logis. Jadi memaparkan sejarah dan ilmu juga masuk ke dalam Logika. Kami juga berharap ke depan Ustadz bisa membimbing kami, terutama anak-anak kami untuk bisa sukses meraih masa depannya,” ujar pimpinan Sanggar Senam yang memiliki 200 anggota ini.
Menanggapi keinginan Bunda Syofiani, Hamdanus akan mengupayakan rutin membina Diskusi agama di saerah Surantih, khususnya di Sanggar Senam Bunda ini. Hamdanus menyampaikan, cerita soal pendidikan 2 karakter Nabi itu sebagai pengantar agar Anggota sanggar senam dan anak-anaknya berfikir lebih luas mengenai kemandirian dan keberanian.
“InsyaAllah ke depan kita siap membina. Kita mau, ibu-ibu dan anak-anaknya ini bukan sekedar sehat dari ruitnnya senam yang dilakukan, tapi juga punya kemandirian, terutama anak-anaknya. Kita akan sampaikan terkait bagaimana mempersiapkan anak-anak kita untuk memiliki 2 karakter utama, berani dan mandiri, baik itu diperoleh dari Pendidikan Formal, maupun Pendidikan Informal,” tutup Ustadz yang juga sedang menjabat Ketua DPP Ikatan Keluarga Pesisir Selatan (IKPS) Bidang Pemuda dan Olahraga ini.
(apuk)