• Latest
  • Trending

Megahnya Arsitektur Bangunan Masjid Rao Rao Tanah Datar

09/06/2018
UAS Dideportasi dari Singapura, PKS: Bentuk Islamophobia

UAS Dideportasi dari Singapura, PKS: Bentuk Islamophobia

17/05/2022
Diskominfotik dan Disdik Sumbar Bahas Kelengkapan Data Jelang PPDB Online

Diskominfotik dan Disdik Sumbar Bahas Kelengkapan Data Jelang PPDB Online

12/05/2022
TMMD ke-113 Buka 10 KM Jalan di Bonjol, Dharmasraya

TMMD ke-113 Buka 10 KM Jalan di Bonjol, Dharmasraya

12/05/2022
Petani Keluhkan Pupuk Subsidi, Gubernur Mahyeldi Siapkan Substitusi

Petani Keluhkan Pupuk Subsidi, Gubernur Mahyeldi Siapkan Substitusi

08/05/2022
Tinjau Harau Saat Libur Lebaran, Gubernur Mahyeldi Sebut Momen Tepat Untuk Evaluasi

Tinjau Harau Saat Libur Lebaran, Gubernur Mahyeldi Sebut Momen Tepat Untuk Evaluasi

08/05/2022
Gubernur Sumbar Mahyeldi Dorong Perdagangan Ritel Kembangkan Kerja Sama dengan UMKM

Gubernur Sumbar Mahyeldi Dorong Perdagangan Ritel Kembangkan Kerja Sama dengan UMKM

06/05/2022
Alumni Fakultas Peternakan Universitas Andalas Gelar Reuni Akbar dan Halalbihalal

Alumni Fakultas Peternakan Universitas Andalas Gelar Reuni Akbar dan Halalbihalal

06/05/2022
Keluarga Non-Muslim Nikmati Posko Mudik Dr. Salim di Luak Limopuluah

Keluarga Non-Muslim Nikmati Posko Mudik Dr. Salim di Luak Limopuluah

05/05/2022
Polres Bukittinggi Kawal Objek Wisata yang Dikunjungi Ribuan Wisatawan

Polres Bukittinggi Kawal Objek Wisata yang Dikunjungi Ribuan Wisatawan

04/05/2022
Lebaran, Hendri Septa Kunjungi Sejumlah Tokoh Penting di Ranah Minang

Lebaran, Hendri Septa Kunjungi Sejumlah Tokoh Penting di Ranah Minang

03/05/2022
Jadi Khatib Idul Fitri di Masjid Raya Sumbar, Gubernur Mahyeldi Sampaikan Tiga Pesan Penting

Penasaran Isi Khutbah Idul Fitri Gubernur Mahyeldi di Masjid Raya Sumbar? Ini Isi Lengkapnya

03/05/2022
Jadi Khatib Idul Fitri di Masjid Raya Sumbar, Gubernur Mahyeldi Sampaikan Tiga Pesan Penting

Jadi Khatib Idul Fitri di Masjid Raya Sumbar, Gubernur Mahyeldi Sampaikan Tiga Pesan Penting

02/05/2022
Retail
Wednesday, May 18, 2022
  • BERANDA
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Pariwisata
No Result
View All Result
BABARITO
No Result
View All Result

Megahnya Arsitektur Bangunan Masjid Rao Rao Tanah Datar

by admin
09/06/2018
in Pariwisata
0

Bagi yang hendak berwisata religi ke Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat jangan lupa singgah ke Masjid Rao Rao di Kecamatan Sungai Tarab, lebih kurang 115 kilometer dari Kota Padang.

Tepat di sebelah kiri jalan dari arah Batusangkar, masjid kuno yang dibangun dengan material beton berdiri megah dengan berbagai ornamen khas Timur Tengah dan Eropa.

Masjid Rao Rao yang telah berumur lebih dari 100 tahun ini penamaannya sesuai dengan tempat masjid tersebut didirikan, yakni Nagari Rao Rao.

BACA JUGA

Keunikan Wisata Asia Heritage Pekanbaru

Keindahan Alam Gua Tambubuang di Palembayan

Memasuki pekarangan masjid, seakan membawa setiap pengunjungnya ke masa masjid ini dibangun, yakni awal abad 20.

Berdasarkan data Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Batusangkar, masjid ini mulai difungsikan pada 1916, sebab arsitektur bangunannya identik dengan gaya Eropa yang dipadukan dengan gaya Timur Tengah.

Terkait dengan keunikan masjid ini, sejarawan Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang Dr Sudarman pernah menuangkannya dalam buku berjudul “Arsitektur Masjid di Minangkabau dari Masa ke Masa”.

Dalam buku tersebut dia menjelaskan Masjid Rao Rao dibangun secara bergotong royong oleh masyarakat atas prakarsa dari salah seorang pemuka masyarakat saat itu, yakni Abdurrahman Datuak Maharajo Indo.

Selain itu, ia menyebutkan, seiring dengan ekspansi kolonial Belanda ke pedalaman Minangkabau maka sedikit banyaknya berpengaruh pada bentuk arsitektur bangunan masa itu.

Salah satu bentuk pengaruh tersebut ialah Masjid Rao Rao mulai dibangun dengan menggunakan semen atau beton. Padahal, lazimnya ketika itu masjid kuno Minangkabau dibangun dengan material kayu.

Lebih lanjut, dijelaskannya bahwa masjid ini memiliki 24 tiang. Semua tiang merupakan sumbangan dari masing-masing penghulu yang ada di daerah tersebut sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan masjid.

Terdapat empat tiang utama yang ada di tengah-tengah ruangan masjid. Keempat tiang ini merupakan lambang dari keberadaan empat suku besar di daerah tersebut, yaitu Suku Patapang Kutianyia, Bendang Mandahiliang, Bodi Chaniago, dan Koto Piliang.

Atap masjid ini memiliki bentuk yang unik dibandingkan dengan beberapa masjid lain di Minangkabau. Di puncak atap masjid ini terdapat menara yang di atasnya berada empat atap gonjong.

Sebanyak empat atap gonjong ini menghadap ke segala penjuru mata angin dan keberadaannya merupakan salah satu bentuk pengaruh dari bentuk arsitektur tradisional Minangkabau, yaitu atap gonjong.

Selain itu, BPCB Batusangkar mencatat pada masjid ini setidaknya terdapat tiga langgam rupa bangunan yang kental dengan corak arsitektural dari tiga bangsa, yaitu Melayu atau Minangkabau, Eropa (Italia dan Belanda), dan Timur Tengah (Persia).

Sentuhan Eropa terlihat dari keberadaan tiang-tiang yang berdiri kokoh pada bangunan masjid serta ditambah dengan marmer pada lantai yang memiliki bentuk unik.

Keunikan marmer masjid ini lantaran bahan yang digunakan merupakan produk asli Eropa yang sengaja didatangkan ke Rao Rao Tanah Datar.

Singkat cerita, pada 1916 masjid ini belum memiliki lantai marmer. Hal tersebut terjadi lantaran keterbatasan dana yang sebelumnya sudah digunakan untuk pembangunan masjid.

Guna mengatasi hal tersebut maka berangkatlah beberapa orang pemuka Nagari Rao Rao ke Malaysia guna mencari perantau untuk memberikan sumbangan dana untuk pemasangan marmer.

Setelah didapatkan, maka marmer langsung di pesan ke Italia yang selanjutnya dikirimkan menggunakan kapal. Sebelum sampai di Teluk Bayur Padang, kapal tersebut sempat singgah di Selat Malaka.

Setelah sampai di Teluk Bayur, marmer kemudian dibawa dengan menggunakan kereta api hingga daerah Piladang, kemudian dari Piladang dilanjutkan diangkut dengan menggunakan pedati menuju Nagari Rao Rao.

Pada tiang yang terdapat di luar bangunan, tepatnya pada bagian teras, terdapat pelengkung atau pola lengkung yang menghubungkan antara satu tiang dengan tiang lain, sehingga makin memperlihatkan pengaruh Persia terhadap bangunan itu.

Selain itu, ornamen yang terdapat pada dinding, tiang, maupun pagar teras masjid makin menambah kuat nuansa Persia pada bangunan tersebut.

Keunikan lain dari masjid ini adalah hampir seratus persen permukaan mimbarnya dilapisi dengan pecahan keramik atau porselen. Hal tersebut tentu memberikan suatu bentuk yang unik dan menjadi ciri khas tersendiri bagi Masjid Rao Rao

Pecahan kaca yang ditempel pada mimbar tersebut merupakan pecahan kaca dari keramik dan porselen kepunyaan keluarga Haji Mutahhib saat terjadinya gempa pada 1926.

Menyaksikan Masjid Rao Rao seolah melihat masa seabad lalu, ketika masyarakat bergotong royong membangun sebuah sarana beribadah dengan bentuk berbeda dari yang lain.

Keberadaan masjid ini sebagai salah satu bangunan cagar budaya hendaknya terus dijaga kelestariannya sehingga dapat disaksikan oleh generasi penerus untuk puluhan atau bahkan ratusan tahun yang akan datang.

Melihat tampilan Masjid Rao Rao, akan membuat siapa saja yang mengunjunginya yakin bahwa nenek moyang orang Minangkabau memiliki selera yang tinggi terhadap rancangan sebuah bangunan.

Hal tersebut terlihat dari megahnya bangunan masjid yang berbeda dengan bangunan lain semasa dengannya. 

(Sumber: Antara Sumbar)

ShareTweetSend

Related Posts

Keunikan Wisata Asia Heritage Pekanbaru
Pariwisata

Keunikan Wisata Asia Heritage Pekanbaru

03/12/2021
Keindahan Alam Gua Tambubuang di Palembayan
Agam

Keindahan Alam Gua Tambubuang di Palembayan

02/12/2021
Wali Kota Padang Mahyeldi Tanda Tangani Penyerahan Pengelolaan Pantai Air Manis ke Perusda
Padang

Wali Kota Padang Mahyeldi Tanda Tangani Penyerahan Pengelolaan Pantai Air Manis ke Perusda

01/06/2020
Antisipasi Pergeseran Tren Pariwisata Dunia Selepas Pandemi
Corona

Antisipasi Pergeseran Tren Pariwisata Dunia Selepas Pandemi

01/06/2020
Pantai Air Manis Kembali Dibuka Di Masa New Normal, Nantinya Dikelola Perusda
Corona

Pantai Air Manis Kembali Dibuka Di Masa New Normal, Nantinya Dikelola Perusda

01/06/2020
Kawasan Sungai Pisang Akan Jadi Distinasi Wisata Kota Padang
Padang

Kawasan Sungai Pisang Akan Jadi Distinasi Wisata Kota Padang

29/05/2020

Archives

  • May 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • February 2022
  • January 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • July 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • February 2021
  • January 2021
  • December 2020
  • November 2020
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • May 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • February 2020
  • January 2020
  • December 2019
  • November 2019
  • October 2019
  • September 2019
  • August 2019
  • July 2019
  • June 2019
  • May 2019
  • April 2019
  • March 2019
  • February 2019
  • January 2019
  • December 2018
  • November 2018
  • October 2018
  • September 2018
  • August 2018
  • July 2018
  • June 2018
  • May 2018
  • April 2018
  • March 2018
  • February 2018
  • January 2018
  • December 2017
  • November 2017
  • October 2017
  • September 2017
  • August 2017
  • April 2017
  • March 2017
  • December 2016
  • November 2016
  • May 2016
  • October 2015

Barita Terbaru

  • UAS Dideportasi dari Singapura, PKS: Bentuk Islamophobia
  • Diskominfotik dan Disdik Sumbar Bahas Kelengkapan Data Jelang PPDB Online
  • TMMD ke-113 Buka 10 KM Jalan di Bonjol, Dharmasraya
  • Petani Keluhkan Pupuk Subsidi, Gubernur Mahyeldi Siapkan Substitusi
  • Tinjau Harau Saat Libur Lebaran, Gubernur Mahyeldi Sebut Momen Tepat Untuk Evaluasi

FANS PAGE

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

© 2020 BABARITO supported by Barak Tekno.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Pariwisata

© 2020 BABARITO supported by Barak Tekno.