Bergulirnya pertanyaan selama debat berlangsung, tema pembahasan telah sampai kepada permasalahan ketahanan dan kekukuhan keluarga. Moderator memaparkan data kalkulatif dari angka perceraian di Kota Padang tahun 2015 hingga 2017 yang mengalami kenaikan rata-rata 10% setiap tahunnya, hal ini menegaskan status ketahanan keluarga yang mulai memasuki status “krisis kekukuhan”.
Ditanyakan soal apa yang akan dilakukan sebagai wujud solusi atas permasalahan tersebut, Hendri Septa justru memaparkan program kerja strategis yang sudah dilaksanakan semenejak Mahyeldi menjadi Walikota.
“Program 1821, seluruh anggota keluarga harus sudah berada di dalam rumah sejak pukul 18.00 hingga pukul 21.00. Program ini sudah di jalankan sejak bapak Mahyeldi menjabat”, ujar Hendri Septa.
“Keluarga yang kuat adalah keluarga yang harmonis, karena terluangnya waktu untuk bersama-sama. Berkumpul, bercerita, sholat dan mengaji bersama. Inilah yang sudah diperjuangkan pak Mahyeldi sejak masa menjabatnya. Saya rasa program 1821 adalah solusi kongkrit untuk menjawab permasalahan tersebut” tambahnya.
(Sabai)