Jawaban tegas Mahyeldi pada pertanyaan panelis terkait radikalisme di debat putaran ke 3 selalu mengundang tepuk tangan yang meriah dari hadirin yang hadir.
Seperti halnya Mahyeldi menanggapi anggapan bahwa kekhawatiran semangat mendalami Islam justru membuat orang radikal.
“Tak ada satu pun agama yang mengajarkan kita meledakkan bom, agama islam agama rahmatan lil’alamin hanya orang-orang yang salah memahami agamanya melakukan perbuatan yang tidak berperi kemanusiaan itu” jawab Mahyeldi tegas.
Senada dengan itu, Hendri Septa menambahkan bahwa untuk pemerintah Kota Padang selama ini selalu melibatkan para ulama dan ninik mamak dalam menghadapi peran sosial khususnya masyarakat kota Padang, sebagaimana pepatah minang mengatakan “anak dipangku kamanakan di jinjing”, juga Minangkabau sangat kental dengan “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”, hal yang demikian selalu di pegang oleh orang minangkabau khususnya masyarakat kota Padang” tambah Hendri. (dr)