Ketua MUI Kota Padang Duski Samad |
Tidak ada pemisahan antara Islam dengan politik. Perintah memilih pemimpin baik dalam ayat Alquran maupun hadis menunjukkan bahwa politik merupakan bagian dari syariat Islam.
Demikian disampaikan Ketua MUI Kota Padang Prof. Dr. Duski Samad di depan 100 peserta Muzakarah MUI Kota Padang, Selasa (1/5) di Aula Masjid Nurul Iman, Padang.
Acara itu diselenggarakan berkat kerja sama MUI Kota Padang dengan KPU Kota Padang menyikapi terjadinya kesalahpahaman di tengah masyarakat bahwa membicarakan politik di masjid sebagai satu hal yang tabu.
Duski Samad mengimbau kepada para mubalig untuk dapat menyukseskan pilkada melalui penyadaran bahwa partisipasi memilih adalah niscaya dan menjadi salah satu ikhtiar untuk mendapatkan pemimpin yang baik dan bertanggung jawab bagi kemaslahatan umat.
“Kita menyukseskan pilkada, bukan menyukseskan calon,” ujar Duski.
Muzakarah MUI merupakan salah satu wadah musyawarah dan silaturahmi antara pengurus MUI, mubalig, dan perwakilan ormas Islam yang ada di Kota Padang sekaitan dengan akan diselenggarakannya pilkada serentak pada 27 Juni 2018.
Mengapa politik sangat penting bagi umat Islam?
Dr. Zulkarnaini MAg, dalam pemaparannya tentang Islam dan politk, menyebutkan bahwa pesatnya perkembangan dakwah Islam ditandai pada periode Madinah ketika Rasulullah memegang kekuasaan tertinggi di Madinah.
“Ini menunjukkan pentingnya kekuasaan untuk memperkuat posisi Islam,” ujar Zulkarnaini.
Namun, mengapa saat ini ada kecenderungan menjauhkan politik dari masjid?
Komisi Fatwa MUI Sumbar Dr. Muchlis Bahar, MAg menjawab hal tersebut akibat munculnya berbagai macam aliansi atau kelompok di antara umat saat ini.
“Perbedaan atau variasi pilihan harusnya tetap menyatukan. Apalagi bila perbedaan itu hanya dalam pemilihan kepala daerah yang sama-sama Muslim,” ujarnya. (kui)