Masyarakat di beberapa wilayah Sumatera Barat yang melakukan “balimau” atau tradisi mandi menyucikan diri menyambut Ramadhan diminta mewaspadai potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
“Masyarakat harus berhati-hati ketika berada di sungai karena ada potensi hujan di beberapa daerah,” kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau Padang Pariaman, Budi Samiadji dihubungi dari Padang, Selasa.
Ia menyebutkan beberapa daerah yang berpotensi hujan sekitar 15-16 Mei 2018, yakni Kota Bukittinggi, Kabupaten Solok Selatan, Pasaman Barat, Agam, Padang Pariaman, Kabupaten Solok.
Menurutnya potensi hujan sedang hingga lebat tersebut dapat disertai petir dan kilat pada siang sampai sore hari, dan kondisi cuaca pada pagi hingga siang diperkirakan berawan.
“Untuk itu kami mengingatkan masyarakat yang mandi-mandi di sungai agar mewaspadai hal tersebut dan segera keluar dari sungai jika hujan turun,” katanya.
Kemudian untuk suhu udara saat tradisi “balimau” tersebut yakni 18-31 derajat celsius, kelembaban udara 75 hingga 95 persen dan angin berembus dari tenggara ke timur laut dengan kecepatan rata-rata 10 kilometer per jam.
Selain itu, ia menyebutkan kondisi cuaca hampir di seluruh wilayah Sumatera Barat pada awal bulan Ramadhan hingga akhir Mei 2018 didominasi hujan yang dapat disertai petir dan kilat.
Ia menjelaskan selain hujan, potensi fenomena cuaca khusus seperti hujan es dan puting beliung dapat terjadi di Agam di sekitar Maninjau, Jalan Raya Padang Luar, Kota Sawahlunto, Sijunjung, Kabupaten Solok di Danau Kembar, Tanah Datar dan Mentawai.
“Fenomena khusus ini terjadi dalam area yang kecil, bersifat lokal dan tidak merusak dalam skala luas serta hanya terjadi dalam skala radius dua hingga tiga kilometer saja,” ujar dia.
Sementara untuk cuaca di perairan, gelombang laut dengan ketinggian dua hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di wilayah Samudra Hindia Barat Perairan Kepulauan Mentawai, Perairan Enggano-Bengkulu dan Samudra Hindia Barat Bengkulu.
“Nelayan dan jasa transportasi laut diimbau agar mewaspadai hal itu,” kata Prakirawan BMKG Maritim Teluk Bayur, Yosyea Oktaviandra.
Pihaknya akan memperbaharui informasi jika terjadi perubahan cuaca di darat maupun wilayah perairan.
(Sumbar: Antara Sumbar)