Banjir Bandang dan Galodo yang terjadi 24 Juli dan 12 September 2012 silam meninggalkan cerita yang cukup kelam bagi warga di Batu Busuk, Kecamatan Pauh, Kelurahan Lambung Bukit Padang.
Banyak rumah dan fasilitas jalan yang hancur berantakan. Namun, “tapuruak dek aia jatuah” tak boleh berkepanjangan. Sejak itulah, komunikasi yang lancar dengan pemerintah kota membuat relokasi rumah dan jalan kembali digaungkan di lokasi tersebut
Saat itu Mahyeldi yang menjabat sebagai wakil walikota Padang turun kelapangan untuk meninjau lokasi kejadian bencana. Sehingga terdapat kesepakatan antara Mahyeldi yang mewakili pemerintah Kota Padang dengan ninik mamak Kelurahan Lambung Bukit untuk membuat akses jalan menuju relokasi rumah akibat bencana
Darmawi, salah satu tokoh masyarakat di sana mengatakan “Memang kelurahan ini belum memiliki akses jalan raya, besar harapan jalan ini bisa disiapkan,” tutupnya.
Sejak saat itu, Mahyeldi mengupayakan pendanaan untuk akses jalan ini ke pemerintah pusat. Hingganya pada tahun 2013 pengerjaan pembuatan akses jalan yang menghubungkan dua kecamatan ini pun dimulai.
Perencanaan panjang jalan 4,5 km dan saat ini sudah sekitar 2 km jalan sudah dibuka dan bisa dilalui oleh masyarakat setempat. Pada lokasi jalan yang sudah dibuka sudah dibangun beberapa rumah yang telah dihuni, listrik dan air pun juga sudah mengalir di sana.
Sampai saat ini akses jalan tersebut masih dalam pengerjaan.
Rafdi sebagai tokoh muda Pauh mengatakan “Kita bersyukur dengan adanya pembangunan oleh Pemko Padang, tidak hanya di Kota Pasar Raya, pantai dan lain sebagainya pemkot Padang masih memperhatikan daerah Papiko (Padang pinggir kota) ,karena jalan ini merupakan daerah vital yang menghubungkan jalan Pauh sampai ke Limau Manih luar,” tutupnya. (DR)
