Kementerian Perhubungan menyatakan Kereta Bandara Internasional Minangkabau (KA BIM) siap dioperasikan. Proyek ini telah diinisiasi sejak 2012 dan menghabiskan total anggaran Rp 300 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri, menyatakan pembangunan KA BIM ditujukan untuk mengintegrasikan pelayanan transportasi udara dengan moda kereta serta meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan kereta.
“Bahkan kami diinstruksikan oleh menteri perhubungan untuk melakukan pemantauan secara berkala ke lokasi sehingga pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (6/12).
Perjalanan dari kota Padang dan sekitarnya menuju Bandara Internasional Minangkabau sejauh ± 26 Km, selama ini baru dapat diakses melalui moda transportasi jalan. Perlu waktu tempuh sekitar 45 menit dan bahkan lebih dari 1 jam saat memasuki jam sibuk.
Kegiatan pelaksanaan konstruksi KA BIM meliputi pekerjaan badan jalan dan pemasangan rel sepanjang 3,9 Km antara Stasiun Duku – Stasiun BIM, pembangunan Stasiun Duku dan pekerjaan persinyalan mekanik. Pembangunan Stasiun BIM sendiri dilaksanakan secara multiyears selama 2015/2016.
Fasilitas yang ditawarkan di Stasiun Duku antara lain, lahan parkir yang luas, loket dan ruang tunggu yang representatif, peron dan toilet yang ramah bagi penyandang disabilitas, serta fasilitas ruang menyusui.
Khusus di Stasiun BIM dilengkapi dengan lift dan eskalator yang terhubung dengan skybridge menuju ke terminal penumpang di bandara sehingga memudahkan pergerakan penumpang dari dan menuju stasiun BIM.
Adapun pekerjaan lanjutan di 2017 antara lain, overcapping Stasiun Padang, penyempurnaan jalan KA BIM – Duku termasuk bangunan pendukung, pembangunan peron dan fasilitas pendukung operasi di Stasiun BIM, peningkatan 7 jembatan, peningkatan jalan rel antara Stasiun Tabing – Stasiun Duku sepanjang 1,28 Km juga pembangunan sistem radio train dispatching untuk mendukung operasional KA BIM.
“Total anggaran dari APBN yang digelontorkan untuk program pembangunan tersebut mencapai Rp 300 miliar,” tuturnya.
Jalur KA BIM membentang sepanjang 22 Km (4 stasiun) dari Stasiun Padang hingga Stasiun Bandara Internasional Minangkabau (BIM); melintasi 18,1 Km jalur KA eksisting antara Stasiun Padang – Stasiun Tabing – Stasiun Duku dan 3,9 Km jalur KA baru antara Stasiun Duku – Stasiun BIM. Dengan selesainya seluruh pekerjaan konstruksi, Kereta Bandara Internasional Minangkabau direncanakan diresmikan pengoperasiannya pada 2018.
Dalam rangka persiapan pengoperasian KA BIM, akan segera dilakukan uji rancang bangun dan safety assessment terhadap keseluruhan prasarana pendukung KA BIM. Terkait dengan kesiapan sarana, PT KAI (Persero) bekerja sama dengan PT INKA sedang melakukan pengadaan 1 (satu) trainset KRDE guna menunjang pengoperasian KA BIM, yang terdiri dari 3 kereta dengan total kapasitas 272 tempat duduk.
Pembangunan jalur KA BIM diharapkan meningkatkan aksesibilitas masyarakat Sumatera Barat terhadap layanan kereta yang pada akhirnya memberikan nilai tambah perekonomian di Provinsi Sumatera Barat dan kota-kota di sekitarnya.
Sumber: merdeka.com