Berinteraksi dengan penghafal Alquran ternyata memberi motivasi bagi kita dalam menghafal Alquran.
Pengalaman itulah yang didapatkan oleh Kemas M. Avrieldi, seorang pemuda berusia 23 tahun ketika bergabung dengan Lembaga Tahfiz Nurul Iman.
Ia bertemu dengan sesama penghafal Alquran di program tahfiz yang ia ikuti sejak Desember 2016. Mereka berkumpul setiap Ahad pagi, sekali sepekan di Masjid Agung Nurul Iman, Padang.
Dari sana, ia mendapat bimbingan bagaimana membaca Alquran dengan baik dan benar.
“Ini menjadi wadah bagi saya untuk belajar membetulkan bacaan,” ujar Kemas.
Dengan tekun, Kemas memperdengarkan bacaan dan hafalan Alqurannya kepada pembimbing tahfiz, Ustad Ahmad Lidra, lulusan Mahad Aly An-Nuaimy, Jakarta.
Sembari membetulkan bacaan, Kemas secara konsisten menambah hafalan dan mengulang hafalannya. Menghafal setidaknya 5-10 ayat setiap hari. Kebiasaan itulah yang dipertahankannya hingga saat ini.
Kini, ia telah berhasil menghafal tiga juz Alquran di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa S2 di UNP.
Kemas mengaku mulai menghafal dari Juz 30. Setelah itu, ia melanjutkan menghafal juz 29 dan juz 1.
“Alhamdulillah berkat bimbingan di Lembaga Tahfiz Nurul Iman, sekarang hafalan saya sudah bertambah menjadi tiga juz.”
Kemas mengungkapkan sangat senang dengan adanya program Tahfiz Alquran di Masjid Agung Nurul Iman.
“Adanya program ini dapat menjaga keistiqamahan saya dalam belajar.”
Semoga makin banyak peserta yang dapat mengambil manfaat dari Lembaga Tahfiz Nurul Iman.
